HiLo Green Leader 2015, "CARA UNTUK MENGELOLA SUMBER DAYA LAUT DAN PERIKANAN INDONESIA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN" and stories behind

Hello peeps !
It's nostalgic enough to post random essay that I've been wrote in my college life. Waktu kuliah, saya memang lumayan sering mengikuti berbagai kompetisi dan beasiswa. Salah satu ajang yang saya ikuti adalah HiLo Green Leader. Sebenarnya, motivasi saya dalam mengikuti ajang ini adalah karena saya mempunyai passion di bidang lingkungan. To name it, saya mengikuti ajang Schneider Electric Campus Ambassador 2014 dan berhasil menjadi salah satu dutanya (cerita lengkap akan menyusul ya). Bukan hanya itu, saya pun mengikuti organisasi Earth Hour Surabaya di tahun 2015. Hal-hal tersebutlah yang mendorong saya untuk mengikuti ajang HiLo Green Leader. Disadur dari Website resmi HiLoHiLo Green Leader mencari sosok pemimpin yang peduli terhadap isu lingkungan, berinisiatif tinggi dan mampu menggerakkan serta menjembatani komunitas-komunitas untuk bersama HiLo melakukan aksi hijau yang menginspirasi masyarakat luas supaya semakin peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Untuk mengikuti ajang ini, para peserta diharuskan membuat essay dan video. Essay yang harus dibuat mengenai cara menjaga lingkungan secara kongkrit serta untuk video, mengenai konferensi lingkungan apa yang ingin saya ikuti. Essay akan saya sertakan di bawah serta video, link nya ada disini .
Pada ajang ini, saya tidak mencapai hasil sebagai grand finalist. Menurut saya, saya kurang jeli melihat perubahan konsep yang HiLo lakukan dalam ajang ini. Ajang ini bukanlah beauty pageant lagi seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga, yang terpilih memang merupakan orang-orang yang hebat dan inspiratif di bidang lingkungan. Apalah saya ini yang hanya remah-remah kotak HiLo yang kurang melakukan aksi nyata dalam menjaga lingkungan :p
But it won't stop and I won't stop to love the environment itself. Tetap bawa tumbler kemana-mana, berupaya menggunakan transportasi umum dan hemat air plus listrik selalu bisa menjadi aksi nyata, kan ? :)

CARA UNTUK MENGELOLA SUMBER DAYA LAUT DAN PERIKANAN INDONESIA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

p.s. : Essay ini ditulis untuk memenuhi requirement dalam kompetisi "HiLo Green Leader" 2015

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan lautan. Lautan luas yang membentang diantara pulau-pulau di Indonesia membuat negara kita akrab dengan sebutan negara maritim. Wilayah laut di Indonesia menyimpan potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang begitu besar. Ada 18% jenis terumbu karang yang hidup di dunia ada di Indonesia. Bukan hanya itu, diperkirakan pula ada 2500 jenis ikan dan 590 jenis karang yang ada di wilayah perairan kita1. Sungguh merupakan potensi luar biasa yang dimiliki oleh wilayah laut Indonesia. Namun, potensi ini akan sia-sia apabila tidak ada pengelolaan sumber daya laut dan perikanan yang baik dan bijaksana. Cara pengelolaan yang paling ideal adalah pengelolaan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan.
Pengelolaan sumberdaya laut yang berwawasan lingkungan berarti pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya yang ada di laut dengan tetap memperhatikan dan tidak merusak lingkungan. Sasaran yang ingin dicapai dalam pengelolaan sumber daya laut dan perikanan yang berwawasan lingkungan adalah pemanfaatan potensi laut tanpa adanya pencemaran dan kerusakan; serta terlindunginya keanekaragaman hayati dan ekosistem laut tersebut. Hal yang dapat kita lakukan untuk mencapai sasaran diatas adalah memperhatikan produktivitas sumberdaya laut di masa depan, cara pengambilan dan pemanfaatannya, konservasi laut serta pengolahan dampak negatif pengelolaan sumber daya laut.
Secara keseluruhan, sumber daya yang ada di laut harus dikelola dan dimanfaatkan secara bijaksana. Kita dapat mengambil dan memanfaatkan sumberdaya kelautan, namun tetap harus memperhatikan produktivitas dan keberadaannya di masa depan. Jangan hanya mengambilnya untuk kebutuhan kita d masa kini, namun keberadaaannya di masa depan pun perlu dipikirkan.
Cara mengambil sumberdaya laut itu sendiri pun harus diperhatikan. Alat dan teknologi yang digunakan harus ramah terhadap habitat dan ekosistem laut. Ketika kita menggunakan alat yang berbahaya seperti penggunaan bahan peledak serta racun sianida, maka ekosistem laut akan rusak dan tidak produktif lagi. Ikan-ikan dalam berbagai ukuran akan terambil dan karang sebagai habitat hewan laut pun binasa. Pemberian informasi terhadap para nelayan yang bermata pencaharian di laut tersebut menjadi kunci penting. Edukasi pada nelayan patut dilakukan agar mereka tidak menggunakan bahan berbahaya untuk mencari ikan.
Pemanfaatan hasil laut yang telah diambil pun mempunyai poin penting. Ketika menangkap hasil laut tersebut, seharusnya dipilih ikan yang sudah berusia dewasa, karena ikan yang masih kecil masih dapat berkembang dan produktif. Hal ini berkaitan dengan alat yang dipergunakan dalam mencari ikan. Bukan hanya itu, ikan yang diambil sedapat mungkin merupakan ikan konsumsi yang bukan merupakan hewan yang dilindungi. Hasil laut yang diambil pun sedapat mungkin tidak terbuang dengan percuma. Nelayan dapat memberi nilai tambah pada hasil tangkapannya dengan mengolah hasil tangkapannya yang tidak terjual menjadi abon, di asinkan, di asap atau pun hasil olahan lainnya agar lebih tahan lama. Nilai ekonomis hasil laut menjadi bertambah dan hasil tangkapan termanfaatkan secara penuh.
Mangrove sebagai pelindung pantai agar kondisinya tetap stabil, serta sebagai habitat benih ikan, udang serta kepiting layak untuk terus dijaga dan dikonservasi. Konservasi mangrove dapat dilakukan dengan cara menanam mangrove di sepanjang bibir pantai serta melakukan kegiatan pengembangan sumberdaya laut  yang ramah pada ekosistem laut, misalnya budidaya udang ramah mangrove. Bukan hanya mangrove, terumbu karang yang juga merupakan tempat hidp dari berbagai jenis ikan pun harus kita jaga dan konservasi. Selama ini kerusakan terumbu karang terjadi karena penggunaan alat tangkap ikan yang berbahaya, penginjakan oleh penyelam maupun nelayan pencari ikan yang kurang berpengalaman, maupun akibat limbah limbah yang ada di lautan. Yang dapat kita lakukan adalah berusaha menhgembangkan dan memperbaiki kondisi terumbu karang, memberikan edukasi terhadap masyarakat agar terus menjaga terumbu karang yang ada serta memakai teknologi yang canggih untuk mentransplantasi terumbu karang. Terumbu karang buatan dan metode pencangkokan terumbu karang dapat dipilih ketika kondisi terumbu karang di laut sudah semakkin mengkhawatirkan keadaannya.
Dari pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya laut dan perikanan, tentu ada dampak negatif yang muncul. Polusi laut akibat tumpahan minyak dari kapal-kapal nelayan, atau bahkan dalam skala yang lebih besar, polusi air laut akibat pengeboran minyak di laut lepas. Cara yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi dampak tersebut adalah dengan melakukan proses bioremediasi, yaitu proses untuk mengembalikan kemurnian ekosistem laut, misalnya dengan melepaskan serangga untuk menetralisir pencemaran laut yang disebabkan oleh tumpahan minyak. Bukan hanya itu, kita pun dapat bersama-sama melakukan pembersihan laut secara berkala, serta yang tak kalah penting adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya laut bagi kehidupan manusia. Dengan begitu, masyarakat akan terus berhati hati dalam melakukan langkah pemanfaatan sumber daya laut dan perikanan.
Itulah cara bagaimana memanfaatkan sumberdaya laut dan perikanan yang berwawasan lingkungan. Cara tersebut diatas diharapkan dapat menjadi penecrahan dan solusi agar sumberdaya laut tetap lestari dan ekosistem laut pun tetap terjaga.  Semoga bermanfaat.

1 http://www.goblue.or.id/tentang-terumbu-karang diakses tanggal 27 Juli 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Test Graduate Trainee / Management Trainee PT. Akasha Wira International Tbk.

JASA PENGGILINGAN KARET KOTA MALANG/KABUPATEN MALANG

PLN Hebat, Abdi Masyarakat